Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 18 Juni 2015

Teknologi Masa Depan "Scribble Pen si Pulpen Pintar "


TEKNOLOGI MASA DEPAN
SCRIBBLE PEN
Pulpen Pintar Peniru Warna



Pulpen pintar ini namanya adalah Scribble Pen. Mengapa dinamakan pulpen pintar? Yups, karena pulpen ini mampu menghasilkan warna hingga 16 juta warna, beda jauh sama pulpen yang ada di toko buku pastinya, yang hanya terdiri dari empat warna, hitam, biru, ijo, dan merah.Sebuah Pen yang dapat mengambil warna di sekitar Anda dan mentransfer langsung ke kertas atau gadget anda. Pulpen ini sangat cocok digunakan dibidang pendidikan khususnya pada seni maupun desaigner,sebab mudah dan praktis,tak perlu repot2 bawa banyak pensil warna.
Cara kerjanya adalah sebuah sensor (scanner) warna pada bagian atas pena meregistrasi warna objek yang Anda pilih, yang pada gilirannya akan ditampilkan secara digital pada bagian belakang perangkat untuk memverifikasi warna. Tinta Merah, hijau dan biru yang kemudian dicampur seperti dalam printer untuk akhirnya membuat warna yang Anda inginkan. Sebagai contoh  misalnya jeruk, nah tinggal tempelin aja ujung pulpen di jeruknya, tunggu beberapa saat pulpen tersebut melakukan scanning warna jeruk tersebut, nah setelah selesai, maka jenis warna kulit jeruk tersebut udah tersimpan di memory pulpen tersebut. Tinggal pakai tuh pulpen buat nulis atau gambar ,maka warnanya otomatis akan sama persis dengan warna kulit jeruk tersebut, keren kan?
Tentu saja, penemuan tersebut memiliki keterbatasan: ruang untuk tinta dan baterai menjadi tantangan yang nyata, tapi mungkin Anda hanya akan menggunakan ini secara berkala dan mungkin juga untuk mentransfer data warna dalam beberapa kasus langsung ke sarana elektronik lain, sehingga menghemat tinta.

Sekarang Anda dapat langsung menggambar di atas kertas dengan Scribble Ink Pen atau menggambar pada perangkat digital seperti iPad atau Wacom Tablet dengan Scribble Stylus Pen.

Terimakasih, semoga bermanfaat dan kunjungi terus idha412.blogspot.com


Selasa, 19 Mei 2015

Cara Membuat Efek Fisheye dengan Photoshop CS2


Cara Membuat Efek Fisheye dengan Photoshop CS2
Membuat efek fisheye dengan Photoshop itu mudah , berikut video tutorialnya. 
Selamat Mencoba !


SEMOGA BERMANFAAT 
Kunjungi terus Idha412.blogspot.com

Minggu, 03 Mei 2015

Seputar Liburanku (Edisi Candi)

Edisi Pantai sudah...
Nah sekarang mau ngepost edisi liburan aku dan teman teman ke beberapa Candi nih, menikmati alam sekaligus peninggalan jaman dulu ..


Candi Plaosan, Klaten                                                      Candi Prambanan, Yogyakarta

                                       

Kalo 3 foto dibawah ini di Candi Cetho,Karanganyar
Model Candi nya kaya Pura gitu, keren deh pokoknya.. untuk mencapai candi ini kalian harus hati2 ya.. soalnya candi ini diatas gunung,dan zona perjalannya cukup ngeri dan berkabut.





Kalo yang ini dipelataran Candi Saraswati, karanganyar. Sayang sekali waktu itu aku sedang haid dan dilarang untuk masuk kedalam Candi, karna candi Saraswati biasa dipakai untuk persembayangan jadi harus masuk dalam keadaan suci , maka dari itu kita hanya bisa berpose didepan nya saja :(



CATATAN : Karna ada beberapa candi yang mengharuskan masuk dalam keadaan suci (sedang tidak haid) maka untuk cari aman kalo pengen main ke Candi ,usahakan Jangan dalam keadaan sedang haid ya, soalnya bakal dilarang masuk ,dan bakal sia-sia deh .. 

Seputar Liburanku (edisi pantai)

(Edisi Pantai )
Hai .. belakangan ini tugas kuliah dan setumpuk laporan begitu banyak, yang tentunya bikin jiwa, raga dan psikis merasa muak. Iya, capek lahir dan batin.. dan pastinya butuh kesegaran dengan piknik dong.
Nah, ngomong-ngomong soal kesibukan dan piknik,aku pernah membaca sebuah wejangan ala anak muda, begini bunyinya "Anak muda ,Travelinglah sebelum menyesal !" Ah bener banget ,selagi masih muda harus bisa menikmati alam dan jajaran kawanannya dengan enjoy, gak muluk jalan ke Mall dong.. 

Aku yang biasa pergi kemana mana sama teman dan sahabatku memang tidak begitu menyukai jalan2 ke mall, lebih suka wisata kuliner ataupun piknik kedaerah dingin dan menikmati alam.

berhubung aku orang Solo pikniknya belum jauh2. Ini ada beberapa foto kebersamaan ku di pantai Gunung kidul, Yogyakarta bersama mereka yang aku sayang ,yaps orang terdekatku,sahabatku sekaligus keluarga kecil bagiku :

pantai Parangtritis Yogyakarta                                   Pantai Krakal Yogyakarta
                       
Pantai Drini Yogyakarta                                           Pantai Siung Yogyakarta
   
edisi foto sendirian di 
Pantai Sundak Yogyakarta                                       Pantai Wediombo Yogyakarta
                                                                        

Sabtu, 02 Mei 2015

Minggu, 12 April 2015

Keindahan alam Kalibiru Kulon Progo

Keindahan Kalibiru Kulon Progo



Mungkin Anda belum mengenal obyek wisata Kalibiru? Tempat wisata ini tengah booming di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Lokasi tempat wisata Kalibiru berada di daerah perbukitan Menoreh Kulon Progo dan terletak pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut (dpl). Dinamakan lokasi wisata Kalibiru karena tempat wisata ini tepat berada di kawasan Dusun Kalibiru. Menurut Nansir Ahmadi, pengelola wisata Kalibiru, kawasan hutan ini pada mulanya adalah hutan yang tandus dan gersang karena banyaknya penebangan hutan. Masyarakat yang hidupnya berdampingan dengan kawasan kehutanan berinisiatif untuk menjaga hutan agar tetap hijau, sejuk dan nyaman. Pada tahun 2000 terbentuk kelompok HKM (Hutan Kemasyaratan) terdiri dari orang-orang yang mengelolah kawasan hutan yang dijembatani oleh LSM yang ada di Kulon Progo. Hutan kemasyarakatan merupakan hutan milik negara yang dikelola oleh masyarakat. Proses ijin sementara keluar pada tahun 2008 dan pada kala itu situasi wisata kalibiru belum seperti sekarang masih berupa gagasan-gagasan yang ada. Kelompok HKM memanfaatkan salah satu jasa yang ada di kawasan hutan lindung. Masyarakat mengusulkan untuk membentuk wisata alam. Dalam kurun waktu 5 tahun pertumbuhan tanaman di kawasan hutan mulai berkembang pesat. Didanai dari dana subsidi dari provinsi, wisata Kalibiru mulai membangun seperti cottage yang harganya Rp 150.000,00 sampai Rp 200.000,00 per malam. 

Saat ini, Kalibiru sudah banyak wisatawan yang mengunjungi, baik wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Untuk hari biasa pengunjung wisata Kalibiru mencapai 400-500 pengunjung sedangkan untuk hari libur mencapai 1000-2000 pengunjung. Harga tiket masuk ke desa wisata Kalibiru relative cukup murah yaitu Rp2.000 dan untuk menikmati desir adrenalin berfoto di atas pohon dan flying fox Rp 10.000,00. Berbagai paket wisata juga terdapat di Kalibiru yaitu wisata budaya, pendidikan, keluarga,terapi alam dan lain-lain. Anda tinggal memilih mana yang Anda minati. Wisata ini terletak 40 km dari kota Yogyakarta atau 10 km dari kota Wates. Untuk mencapai wisata ini, Anda tinggal mengikuti petunjuk jalan arah ke Waduk Sermo. Ketika sudah sampai di Waduk Sermo Anda akan menemukan petunjuk arah ke Kalibiru. Kendala yang dihadapi untuk mencapai obyek wisata ini adalah jalan yang sempit ketika jalan yang menanjak setelah waduk sermo. 

Sabtu, 11 April 2015

Cara install 2 bbm di Android : Download BBM apk. DUA BBM DALAM SATU ANDROID


Cara install 2 bbm di Android : Download BBM apk

DUA BBM DALAM SATU ANDROID




Menginstall dua aplikasi BBM dalam satu HP android (android smartphone) bisa anda lakukan dengan menginstall aplikasi BBM unofficial yang telah diedit file apk nya yang dikenal dan populer dengan nama BBM3. Bukan hanya dua aplikasi BBM, tapi sebenarnya anda juga bisa menginstall banyak aplikasi BBM dalam satu HP android. Bagi para pemilik toko online, cara ini cukup membantu sehingga dengan hanya bermodal satu HP android saja anda bisa memiliki banyak BBM account dan semuanya aktif dan selalu online
pertama, silahkan install aplikasi BBM terbaru dari google play, sebagai aplikasi BBM utama anda. Jika sudah memiliki akun BBM / sudah terinstall. abaikan tahap ini
download BBM 2, BBM 3, BBM 4 apk dari link berikut (pilih salah satu saja jika hanya ingin install 2 BBM saja, atau download dan install semuanya jika ingin memiliki banyak BBM dalam 1 android)
jika anda mendownload menggunakan komputer, copy file *.apk ke android
install BBM apk yang tadi sudah di download, dengan cara membuka file *.apk tadi dari hp android
ketika menginstall BBM 3 ini saya sarankan untuk terlebihdahulu mematikan koneksi data, baru kemudian setelah install selesai hidupkan kembali koneksi data
sumber : http://iradewa.com/


Waw Kerennya Goa Cerme Yogyakarta . Wajib kunjungi !!

Keindahan Wisata Alam Goa Cerme, Yogyakarta



Objek wisata ini terletak di Dusun Srunggo, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Gua ini memiliki panjang 1,3 Km jalan utama Gua Cerme ini menuju ke Luweng Ploso sepanjang 900 meter, selebihnya tembus ke Gua Pandu, di Bawah air terjun Grojogan Sewu dan lorong buntu air suci. Untuk mencapai pintu gua ini anda harus menaiki 800 anak tangga terlebih dahulu.

Wisata alam Goa Jomblang, Yogyakarta



Wisata Alam Goa Jomblang, Cahaya surgawi dari kota Yogyakarta



Goa yang terletak di Desa Jetis Wetan, Kecataman Semanu, Kabupaten Gunung Kidul ini memiliki pesona wisata goa yang disebut sebagai “Cahaya Surgawi”. Jika Anda menyusuri hingga ke dasar goa, Anda akan menemukan sebuah lorong alami yang merupakan penghubung antara Goa Jomblang dan Goa Grubug.Di sinilah Anda dapat menyaksikan stalagmit hijau kecokelatan dan sinar matahari yang menembus kegelapan dalam goa, menghadirkan sebuah pemandangan wisata goa nan memukau yang menerangi stalaktit dan stalagmit sehingga lantai gua begitu indah, dan sebagian orang menyebutnya sebagai Cahaya Surgawi

Cara memakai jilbab segi empat

Selasa, 07 April 2015

Cara ber-Make up simpel dan natural untuk sehari-hari

KIMIA ANALITIK  1
SENYAWA ANTIBAKTERI GOLONGAN FLAVONOID DARI
BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola Linn.L)



Disusun oleh:
Siti Nur Hidayati                   A102.10.061
Siti Rahmawati                      A102.10.062
Suci Fitriana                          A102.10.063
Sularti                                     A102.10.064
Ulfa Nur F.J                          A102.10.065
Vian Nugroho                        A102.10.065
Kelas 1B2

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
TAHUN 2014/2015



                                               KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat, dan nikmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Senyawa Antibakteri Golongan Flavonoid dari Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn.L)
 Makalah ini penulis buat sebagai salah satu tugas mata kuliah Kiia Analitik. Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan pihak-pihak yang rela meluangkan waktunya untuk membantu penulis. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.    Dosen pengajar mata kuliah Kimia Analitik
2.    Orang tua tercinta yang memberikan dorongan baik materiil maupun moril yang tak ternilai harganya.
3.    Teman-teman yang memberikan dorongan dan semangat dalam pembuatan makalah ini.
4.    Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam proses pembuatan makalahini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis, pihak yang membantu, dan kepada siapa saja yang membutuhkan.

Surakarta,  November 2014

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang...................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN2
a. Pengertian Flavonoid............................................................................ 2
b. Bahan yang mengandung Flavonoid dan Kasiatnya............................ 2
c. Klasifikasi Flavonoid............................................................................ 3
d. Sifat Fisika dan Kimia Senyawa Flavonoid......................................... 4
e. Uji flavonoid......................................................................................... 5
BAB II PENUTUP
a. Kesimpulan......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Senyawa flavonoid aromatik mengandung cincin karboaromatik yaitu cincin aromatic yang hanya terdiri dari atom karbon seperti benzene, naftalen dan antrasen. Cincin karboaromatik ini biasanya tersubstitusi oleh satu atau lebih gugus hidroksil atau gugus lainnya yang ekivalen ditinjau dari biogenetiknya. Oleh karena itu senyawa bahan alam aromatic ini sering disebut sebagai senyawa-senyawa fenol walaupun sebagian diantaranya bersifat netral karena tidak mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud flavonoid dan bagaimana Klasifikasinya ?
2.    Flavonoid terkandung dalam bahan apakah?
3.    Apa kasiat dari Flavonoid?
4.    Bagaimanakah sifat-sifat kimia dan fisika dari flavonoid ?
5.    Larutan apa yang digunakan sebagai pengencer untuk pemeriksaan?
6.    Bagaimana cara uji dari flavonoid?
7.    Bagaimana hasil uji dari flavonoid?
8.    Bagaimana cara isolasi senyawa flavonoid? 
  
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Flavonoid
Flavonoid merupakan sejenis senyawa fenol terbesar yang ada, senyawa ini terdiri dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar bisa ditemukan dalam kandungan tumbuhan.Flavonoid juga dikenal sebagai vitamin P dan citrin, dan merupakan pigmen yang diproduksi oleh sejumlah tanaman sebagai warna pada bunga yang dihasilkan.Bagian tanaman yang bertugas untuk memproduksi flavonoid adalah bagian akar yang dibantu oleh rhizobia, bakteri tanah yang bertugas untuk menjaga dan memperbaiki kandungan nitrogen dalam tanah.
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.

B.  Bahan yang mengandung Flavonoid dan Kasiatnya
Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan dengan warna kuning, kuning jeruk, dan merah dapat ditemukan pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur merah, dan obat herbal.
Tumbuhan belimbing manis (Averrhoa carambola Linn.), dikenal dengan beberapa nama seperti belimbing amis (Sunda), blimbing legi (Jawa), bainang sulapa (Makasar), dan balireng (Bugis) (Wiryowidagdo dan Sitanggang, 2002). Secara umum tumbuhan ini digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisonal untuk mengobati penyakit malaria, sakit tenggorokan, diare, luka, bisul, koreng, asma, dan influenza (Sirait, 1989). Menurut Arisandi dan Yovita (2005) serta Hariana (2004) bahwa tumbuhan belimbing manis memiliki efek farmakologis seperti antiradang usus, antimalaria, antirematik, analgesik, peluruh liur, peluruh kencing (diuretic), menghilangkan panas, dan sebagai pelembut kulit. Bagian buah secara empiris juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker, memperlancar pencernaan, obat batuk, peluruh air kencing, peluruh lemak, dan radang usus (Wiryowidagdo dan Sitanggang, 2002; Arisandi dan Yovita, 2005; Rukmana, 1996). Radang usus adalah suatu penyakit yang kemungkinan dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Radang usus yang disebabkan oleh bakteri biasanya berasal dari bakteri Eschericia coli dengan gejala yang muncul adalah diare (Agnes, 2006; Ismailfahmi, 2006). Efek farmakologis dari buah belimbing manis ini kemungkinan disebabkan oleh salah satu atau gabungan beberapa senyawa kimia yang terkandung didalamnya seperti; senyawa golongan flavonoid, alkaloid, saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin A, B1 dan vitamin C (Wiryowidagdo dan Sitanggang, 2002).
Hasil uji skrining fitokimia pendahuluan terhadap ekstrak kental metanol buah belimbing manis diketahui positif mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid, dan, saponin, dengan kemungkinan kandungan utamanya adalah flavonoid. Hal ini dilihat secara kualitatif dari intensitas warna yang timbul setelah ditambahkan beberapa pereaksi untuk deteksi senyawa golongan flavonoid. Berdasarkan pemanfaatannya secara empiris yang salah satunya untuk mengobati penyakit radang usus yang disebabkan oleh bakteri, serta hasil uji fitokimia pendahuluan yang menunjukkan bahwa buah belimbing manis kemungkinan mengandung senyawa metabolit sekunder yang utama adalah flavonoid, maka dalam penelitian ini akan dilakukan isolasi senyawa golongan flavonoid dan menentukan aktivitas isolat flavonoid tersebut terhadap bakteri Eschericia coli (E. coli) dan Staphylococus aureus (S. aureus).
Sebagian besar senyawa organik bahan alam adalah senyawa-senyawa aromatic. Senyawa-senyawa ini tersebar luas sebagai zat warna alam yang menyebabkan warna pada bunga, kayu pohon tropis, bermacam-macam kapang dan lumut termasuk zat alizarin.

C.  Klasifikasi Flavonoid
Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang paling beragam dan tersebar luas. Sekitar 5-10% metabolit sekunder tumbuhan adalah flavonoid, dengan struktur kimia dan peran biologi yang sangat beragam Senyawa ini dibentuk dari jalur shikimate dan fenilpropanoid, dengan beberapa alternatif biosintesis. Flavonoid banyak terdapat dalam tumbuhan hijau (kecuali alga), khususnya tumbuhan berpembuluh. Flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nectar, bunga, buah buni dan biji. Kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuh-tumbuhan diubah menjadi flavonoid. Flavonoid merupakan turunan fenol yang memiliki struktur dasar fenilbenzopiron (tokoferol), dicirikan oleh kerangka 15 karbon (C6-C3-C6) yang terdiri dari satu cincin teroksigenasi dan dua cincin aromatis. Substitusi gugus kimia pada flavonoid umum- nya berupa hidroksilasi, metoksilasi, metilasi dan glikosilasi. Klasifikasi flavonoid sangat beragam, di antaranya ada yang mengklasifikasikan flavonoid menjadi flavon, flavonon, isoflavon, flavanol, flavanon, antosianin, dan kalkon. Lebih dari 6467 senyawa flavonoid telah diidentifikasi dan jumlahnya terus meningkat. Kebanyakan flavonoid berbentuk monomer, tetapi terdapat pula bentuk dimer (biflavonoid), trimer, tetramer, dan polimer. Istilah flavonoid diberikan untuk senyawa-senyawa fenol yang berasal dari kata flavon, yaitu nama dari salah satu flavonoida yang terbesar jumlahnya dalam tumbuhan. Senyawa-senyawa flavon ini mempunyai kerangka 2-fenilkroman, dimana posisi orto dari dari cincin A dan atom karbon yang terikat pada cincin B dari 1,3 diarilpropana dihubungkan oleh jembatan oksigen sehingga membentuk cincin heterosiklik yang baru (cincin C). Senyawa-senyawa flavonoid terdiri dari beberapa jenis tergantung pada tingkat oksidasi dari rantai propane dari system 1,3-diarilpropana. Flavon, flavonol dan antosianidin adalah jenis yang banyak ditemukan di alam sehingga sering disebut sebagai flavonoida utama. Banyaknya senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat hidroksilasi, alkoksilasi atau glikosilasi dari struktur tersebut. Senyawa-senyawa isoflavonoida dan neoflavonoida hanya ditemukan dalam beberapa jenis tumbuhan, terutama suku leguminosae.

D.  Sifat Fisika dan Kimia Senyawa Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena merupakan senyawa polihidroksi(gugus hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya gugus glikosida yang terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air.
Pemisahan senyawa golongan flavonoid berdasarkan sifat kelarutan dalam berbagai macam pelarut dengan polaritas yang meningkat adalah sebagai berikut :
1.    Flavonoid bebas dan aglikon,dalam eter .
2.    O-Glikosida,dalam etil asetat.
3.    C-Glikosida dan leukoantosianin dalambutanol dan amil alkohoI.
Oleh karena itu banyak keuntungan ekstraksi dengan polaritas yang meningkat.


E.  Uji flavonoid
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah buah belimbing manis (Averrhoa carambola Linn.) Bahan kimia yang digunakan adalah metanol (MeOH), n-heksana, dan kloroform (CHCl3) yang berderajat p.a dan teknis, asam asetat p.a., n-butanol p.a., asam kolrida pekat, natrium hidroksida, serbuk magnesium, asam sulfat pekat, kalium bromida, akuades, natrium asetat anhidrat, asam borat anhidrat, aluminium klorida, silika gel 60 (E.Merck 70-230 mesh), dan silika gel GF254 (E. Merck).
Peralatan yang digunakan meliputi:
·         seperangkat alat gelas
·         desikator
·         neraca analitik
·         tabung reaksi
·         Blender
·         plat tetes
·         Pisau
·         batang pengaduk
·         penguap putar vakum
·         botol semprot
·         lampu UV
·         pipa kapiler
·         seperangkat alat kromatografi lapis tipis dan kolom
·         spektrofotometer UV-Vis Secoman S 1000 PC dan spektrofotometer Jasco FTIR-5300.

1.    Secara bertahap sebanyak 10 Kg irisan tipis buah belimbing manis dihaluskan dengan cara diblender dan ditambahkan metanol teknis sebagai pelarut. Proses maserasi cara basah ini dilakukan 6 (enam) kali dengan setiap kali maserasi menggunakan 4 L MeOH.
2.    Ekstrak MeOH yang diperoleh dipekatkan dengan penguap putar vakum pada suhu 600 C sampai diperoleh ekstrak kental MeOH.
3.    Ekstrak kental MeOH disuspensikan kedalam campuran pelarut MeOH-H2O (7:3) kemudian dipartisi dengan nheksana (10 x 25 mL).
4.     Ekstrak n-heksana yang diperoleh diuapkan sampai kental, sedangkan bagian MeOH-H2O diuapkan sampai semua MeOH habis menguap. Bagian ekstrak air yang tersisa dipartisi (8 x 25 mL) dengan kloroform (CHCl3) sehingga didapat ekstrak air dan ekstrak kloroform yang selanjutnya masing-masing ekstrak tersebut diuapkan sehingga diperoleh  ekstrak kental air dan ekstrak kental kloroform.
5.     Masing-masing ekstrak kental yang diperoleh (ekstrak kental n-heksana, ekstrak kental kloroform dan ekstrak kental air) dilakukan uji fitokimia flavonoid.
6.    Ekstrak yang positif flavonoid dilanjutkan untuk dipisahkan dan dimurnikan dengan teknik kromatografi kolom menggunakan fase diam silika gel 60 dan fase gerak campuran dari n-butanol-asam asetat-air (4:1:5) Tiap fraksi hasil pemisahan kromatografi kolom diuji flavonoid dan fraksi yang positif flavonoid setelah relatif murni kemudian diidentifikasi menggunakan alat spektrofotometer UV-vis dan Inframerah, serta uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Eschericia coli (E. coli) dan Staphylococus aureus (S. aureus).

1.      Isolasi Senyawa Flavonoid dari Buah Belimbing Manis
Radang usus yang disebabkan oleh bakteri biasanya berasal dari bakteri Eschericia coli dengan gejala yang muncul adalah diare (Agnes, 2006; Ismailfahmi, 2006). Efek farmakologis dari buah belimbing manis ini kemungkinan disebabkan oleh salah satu atau gabungan beberapa senyawa kimia yang terkandung didalamnya seperti; senyawa golongan  flavonoid, alkaloid, saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin A, B1 dan vitamin C (Wiryowidagdo dan Sitanggang, 2002).
 Hasil uji skrining fitokimia pendahuluan terhadap ekstrak kental metanol buah belimbing manis diketahui positif mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid, dan, saponin, dengan kemungkinan kandungan utamanya adalah flavonoid. Hal ini dilihat secara kualitatif dari intensitas warna yang timbul setelah ditambahkan beberapa pereaksi untuk deteksi senyawa golongan flavonoid.
Berdasarkan pemanfaatannya secara empiris yang salah satunya untuk mengobati penyakit radang usus yang disebabkan oleh bakteri, serta hasil uji fitokimia pendahuluan yang menunjukkan bahwa buah belimbing manis kemungkinan mengandung senyawa metabolit sekunder yang utama adalah flavonoid, maka dalam penelitian ini akan dilakukan isolasi senyawa golongan flavonoid dan menentukan aktivitas isolat flavonoid tersebut terhadap bakteri Eschericia coli (E. coli) dan Staphylococus aureus (S. aureus).
 Hasil maserasi cara basah dari 10 Kg irisan buah belimbing manis (Averrhoa carambola Linn.) yang menggunakan total pelarut MeOH sebanyak 24 L, diperoleh sekitar 140,56 g ekstrak kental metanol yang berwarna coklat kemerahan. Hasil partisi dari ekstrak MeOH-H2O (7:3) menggunakan pelarut berturut-turut n-heksana dan kloroform (CHCl3) diperoleh ekstrak kental n-heksana yang berwarna kuning sebanyak 0,10 g, ekstrak kental kloroform yang berwarna kuning sebanyak 0,07 g dan ekstrak kental air yang berwarna coklat kemerahan sebanyak 48,01 g. Hasil uji flavonoid dari ketiga ekstrak kental yang diperoleh menunjukkan bahwa ketiga ekstrak tersebut positif mengandung senyawa golongan flavonoid dengan indikasi beberapa perubahan warna setelah ditambahkan dengan pereaksi-pereaksi flavonoid seperti yang dipaparkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil uji fitokimia flavonoid ketiga ekstrak hasil partisi dengan beberapa pereaksi


No

Ekstrak Kental

Perubahan Warna dengan Pereaksi





Mg-HCl
H2SO4 pekat
NaOH 10%
Keterangan

1
n-heksana
Bening-orange
Bening-orange
Bening-kuning muda
(+) Flavonoid
2
Kloroform
Bening-merah muda
Bening-orange
Bening-kuning muda
(++) Flavonoid

3
Air
Bening-merah magenta
Bening-orange
Bening-kuning
(+++) Flavonoid

Catatan: (+) intensitas warna lemah; (++) intensitas warna sedang; (+++) intensitas warna kuat.
Oleh karena jumlah ekstrak kental air paling banyak yaitu 48,01 g dan secara kualitatif intensitas warna yang timbul setelah penambahan pereaksi flavonoid paling kuat, maka dapat diduga kemungkinan dalam ekstrak kental air mengandung komponen flavonoid yang paling dominan (mayor). Hasil pemisahan terhadap 2,12 g ekstrak kental air menggunakan  teknik kromatografi kolom dengan fase diam silika gel 60 dan fase gerak campuran dari nbutanol- asam asetat-air (4:1:5) diperoleh 8 (delapan fraksi) dengan pola noda yang berbeda seperti yang dipaparkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Perolehan berat masing-masing fraksi hasil kromatografi kolom (100 g fase diam silika gel 60, 70-100 mesh; panjang dan diameter kolom berturut-turut 43 cm dan 2 cm, fase gerak n-butanolasam asetat-air (4:1:5)) dari ekstrak kental air
Fraksi
Berat (g)

Warna
Jumlah Noda

Harga Rf

FA (22-34)
 0,0622 

Kuning  muda
1
0,61
FB (36-52)

0,2027
Orange
1
0,51
FC (54-56)
0,0745
Kuning
3
0,51; 0,39; 0,18

FD (58-70)
0,0901
Kuning Orange
2
0,39; 0,18

FF (80-92)

0,1316
Orange
1
0,18
FG (94-108
0,0618
Kuning
2
 0,14; 0,08

FH (110-191)

0,6491
Orange kecoklatan
1
0,08


Tabel 3. Hasil uji fitokimia flavonoid terhadap fraksi-fraksi hasil kromatografi kolom

No
Fraksi (F)

Perubahan Warna dengan Pereaksi

Keterangan



Mg-HCl
H2SO4 pekat
NaOH 10%

1
FA

Bening-kuning
Bening-orange
Bening-kuning
muda

(+)
Flavonoid

2
FB


Bening-merah
Bening-orange
Kecoklatan
Bening-orange
kemerahan

(+++)
Flavonoid

3
FC

Bening-merah
muda

Bening-orange
Bening-kuning
muda

(++)
Flavonoid

4
FD

Bening-bening
Bening-orange
Bening-putih
(-)
Negatif flavonoid
5
FE

Bening-orange
Bening-orange
Bening-kuning
(++)
Flavonoid
6
FF

Bening-kuning
orange

Bening-kecoklatan
Bening-kuning
muda

(++)
Flavonoid

7
FG
Bening-bening
Bening-kuning
Bening-bening
(-)Negatif flavonoid
8
FH

Bening-merah
Bening-orange
Bening-kuning
(+++)
Flavonoid

Catatan: (+) intensitas warna lemah; (++) intensitas warna sedang; (+++) intensitas warna kuat

Hasil uji fitokimia flavonoid pada delapan fraksi diatas menunjukkan hanya 6 (enam) fraksi yang positif flavonoid terhadap pereaksi Willstatter (Mg-HCl pekat), H2SO4 pekat, dan larutan NaOH 10% selengkapnya dipaparkan pada Tabel 3. Secara kualitatif dari intensitas warna menunjukkan bahwa Fraksi FB dan FG dapat dipastikan mengandung flavonoid. Dengan mempertimbangkan jumlah noda dan berat fraksi dari delapan fraksi tersebut, maka fraksi FB dengan berat 0,2027 g dilanjutkan untuk diidentifikasi.


  1. Identifikasi Isolat (Fraksi FB)
Sebelum diidentifikasi Fraksi FB diuji kemurnian secara kromatografi lapis tipis (KLT) pada berbagai fase gerak yaitu: n-butanol-asam asetat-air (4:1:5), kloroform-metanol (2:8); nbutanol- kloroform (1:1); metanol-asam asetat-air (3:1:5); dan n-heksana-kloroform-metanol (2:2:1). Hasil uji kemurnian menunjukkan FB relatif murni secara KLT karena tetap memberikan noda tunggal. Hasil spektrum inframerah menunjukkan bahwa isolat kemungkinan mengandung beberapa gugus fungsi seperti –OH (3434,0 cm-1) yang didukung juga oleh munculnya serapan pada daerah bilangan gelombang 1102,0 cm-1 untuk ikatan C-O alkohol. Gugus C-H aromatik muncul pada daerah bilangan gelombang 3060,1cm-1. Ikatan C-H alifatik muncul pada 2924,6 cm-1 dan  diperkuat dengan munculnya serapan bending pada daerah bilangan gelombang 1385,4 cm-1. Gugus dari ikatan C=C aromatik ditunjukkan dengan munculnya serapan pada daerah bilangan gelombang 1636,0 cm-1. Spektrum inframerah dari isolat (Fraksi FB) dipaparkan pada Gambar 1 dan analisisnya pada Tabel 4.
Gambar 1. Spektrum inframerah isolat (Fraksi FB ) dengan pelet KBr






Tabel 4. Analisis spektrum inframerah senyawa hasil isolasi (Fraksi FB)

No
Bilangan Gelombang (cm-1)

Bentuk
Kemungkinan


Pada Spektra
Pada Pustaka
(Sastrohamidjojo, 1997;
Lambert et al., 1976)

Pita
Gugus Fungsi

1
3434,0

3000-3500
Melebar
-OH
2
3060,1

3050-3150
Tajam
-CH aromatik
3
2924,6
2700-3010
Tajam
-C-H alifatik streching

4
1636,0
1450-1650
Sedang
-C=C- aromatik

5
1385,4
1300-1475
Sedang
-C-H- alifatik bending
6
1102,0
1000-1300
Sedang
-C-O- alkohol



Hasil analisis menggunakan spektrofotometri UV-vis isolat memberikan 2 pita serapan yang karakteristik untuk senyawa flavonoid golongan katekin, yaitu serapan pada panjang gelombang 278,9 nm (pita I), dan 203,8 nm (pita II). Menurut Tempesta dan Michael (2007) senyawa flavonoid golongan katekin mempunyai serapan maksimum pita I pada panjang gelombang 275-280 nm dan serapan pita II pada panjang gelombang 202-204 nm. Dugaan golongan katekin dari isolat (fraksi FB) juga didukung dengan data spektrum inframerah yang menunjukkan tidak adanya serapan gugus C=O pada daerah bilangan gelombang sekitar 1600- 1700 cm-1, yang mana katekin merupakan salah satu senyawa flavonoid yang tidak mempunyai gugus karbonil (C=O) pada kerangka dasarnya. Pola oksigenasi atau kemungkinan letak substituen gugus hidroksi (OH) pada kerangka katekin diperoleh dari beberapa pereaksi diagnostik/ pereaksi geser seperti: NaOH, NaOAc, NaOAc-H3BO3, AlCl3, dan AlCl3-HCl. Hasil pergeseran panjang gelombang setelah penambahan tiap-tiap pereaksi geser tersebut dapat disimpulkan bahwa kemungkinan letak substituen gugus hidroksi pada kerangka katekin adalah pada posisi atom C-3, C-7 dan C-4’. Spektrum UV-vis sebelum dan sesudah penambahan pereaksi geser dan data tabulasinya dipaparkan pada Gambar 2 dan Tabel 5 sebagai berikut:











Gambar 2. Spektrum spektrofotometri UV-vis isolat (UV-vis Secoman S 1000 PC)

Tabel 5. Data spektrum UV-Vis dari isolat (fraksi FB) sebelum dan sesudah penambahan pereaksi geser



Panjang Gelombang
maks (nm)


Geseran Panjang Gelombang
maks (nm)


Isolat (fraksi FB)

Pita I

Pita II
Pita I
Pita II
+ Metanol
203,8

278,9


+Metanol +NaOH
208,4
282,6
+ 4,6
+ 3,7

+ Metanol + NaOH (5 menit)
207,8
282,7
+ 4,0
+ 3,8

+ Metanol
203,8
278,9



+ Metanol + NaOAc
207,1
279,8
+ 3,3
+ 0,9

 + Metanol + NaOAc + H3BO3

208,5

281,6

+ 4,7

+ 2,7

+ Metanol
203,8
278,9



+Metanol  
+ AlCl3
203,2
278,1

- 0,6
- 0,8
+Metanol
+ AlCl3
+ HCl
203,4
278,8
- 0,4
- 0,1


BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai beriktu:
1. Isolat flavonoid fraksi FB dari ekstrak kental air buah belimbing manis diduga termasuk golongan katekin dengan kemungkinan terdapat gugus hidroksi pada C-3, C-7, dan C-4’. Identifikasi dengan spektrofotometer inframerah diduga bahwa isolat flavonoid mengandung gugus OH, C-H aromatik, C-H
    alifatik, C=C aromatik, C-O alkohol, dan tidak adanya gugus C=O
2. Isolat flavonoid Fraksi FB dari ekstrak kental air buah belimbing manis diduga dapat menghambat bakteri gram positif dan gram negatif, masing-masing mulai dari konsentrasi 500 ppm dan 100 ppm


DAFTAR PUSTAKA

Lenny, Sofia. 2006. Senyawa Flavonoid, Fenil Propanoid dan Alkaloid
Rukmana, R.1996. Belimbing. Kanisius: Yogyakarta
Sastrohamidjojo, H.1991. Spektroskopi  Edisi II. Liberty: Yogyakarta

Sastrohamidjojo, Harjoko. 1996. Sintesis Bahan Alam. Gadja Mada University Press : Yogyakarta.